Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau Kota Batam menggelar pertemuan bersama sekitar 50 organisasi masyarakat (ormas) dan paguyuban dari berbagai daerah di Istana Besar Madani Gedung Nong Isa, kantor LAM Kepri Kota Batam, Senin (1/9/2025) malam.
Pertemuan berlangsung hangat penuh rasa kekeluargaan. Dari pertemuan itu lahir satu komitmen penting: menjaga Batam tetap aman, damai, dan sejahtera.
Kesepakatan ini diperkuat lewat seruan bersama “Batam Kampung Kita”, yang dijawab serentak dengan pekikan “Aman, Damai, dan Sejahtera”.
Ketua LAM Kepri Kota Batam, Raja Muhamad Amin, menegaskan pertemuan tersebut merupakan respons atas kondisi bangsa yang belakangan dinilai memprihatinkan, baik di Jakarta maupun di daerah lain.
“Kami prihatin dengan situasi yang terjadi. Semoga negara kita tetap rukun, tenteram, aman, dan damai. Khususnya di Batam, mari kita jaga kota ini sebagai kampung kita bersama,” kata Raja Muhamad Amin, didampingi Sekkum LAM Kepri Kota Batam, Yunus Spi dan salah seorang unsur Ketua LAM Kepri Kota Batam, Ardiwinata.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat—tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda, hingga mahasiswa—untuk bersatu menjaga keharmonisan di Batam.
“Cita-cita kita adalah menjadikan Batam kota yang maju, makmur, sejahtera, dan harmoni dalam keberagaman. Itu hanya bisa terwujud jika keamanan dan kerukunan tetap kita pelihara,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menilai suasana kondusif adalah modal utama untuk menjaga Batam sebagai kota investasi dan perdagangan strategis.
“Kami percaya masyarakat Batam selalu mendukung suasana kondusif dan menjaga keamanan kota ini. Dengan kolaborasi semua pihak, Batam akan tetap menjadi daerah yang aman, nyaman, dan menarik bagi semua,” ujar Amsakar.
asiapelago.com
asiapelago.com